Sabtu, 11 Desember 2010

PENDAHULUAN
Dinamika perubahan dan pengembangan teori-teori pembelajaran sangat cepat dan sangat produktif, sehingga pembaharuan pendidikan sudah mengalami perubahan siklus dari sepuluh tahun menjadi lima tahunan. Salah satu yang sangat dinamis dalam pengembangan teori adalah pembelajaran yang melalui media sehingga mempermudah proses tranformasi kepada peserta didik.
Saat ini dikembangkan teori pembelajaran konstruktivisme yang memberi peluang untuk mengkonstrukikan kesimpulan-kesimpulan sendiri, di bawah paradigma masing-masing siswa memiliki kekuatan dan peminatan kognitif yang berbeda-beda. Dengan demikian, paradigma ini menuntutsumber belajar yang kuat dan bisa menfasilitasi siswa untuk mengeksploitasi mengembangkan minat kognitif untuk mempelajari sesuatu. Begitupun dengan adanya media audio yaitu proses komunikasi pembelajaran dengan melalui pendengaran, oleh karena itu akan lebih lengkapnya akan dibahas dalam makalah ini berkenaan dengan karakteristik media audio dan jenis-jenisnya.












PEMBAHASAN
A. Karakteristik Media Audio
Menurut pandangan pengembangan pelajaran, media audio merupakan sumber bahan ajaran yang ekonomis, menyenangkan, dan mudah disiapkan oleh siswa. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan.
Program audio menjadi indah dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya fantasi. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.
Menulis bahan pelajaran untuk “didengar” memerlukan ketrampilan khusus dan memiliki ukuran kualitas tertentu. Seperti :
1. Irama, kombinasi kata dan bunyi yang dapat diucapkan dengan mudah, jelas dan lancar.
2. Tata bahasa, meletakkan kata-kata kunci di tempat-tempat yang pasti didengar oleh siswa.
3. Srtruktur kalimat, umumnya menggunakan kalimat yang pendek, jelas dan mudah dipahami.
4. Kalimat aktif, harus digunakan pada setiap kemungkinan, agar tidak terjadi salah tafsir.
5. Musik, penggunaan musik hendaknya sesuai tema yang akan disampaikan dalam pesan tersebut.
6. Keterbatasan daya kosentrasi, berdasarkan penelitian daya konsentrasi mendengar untuk dewasa berkisar 25/45 menit, sedang untuk anak-anak 15/25 menit.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar hingga pada evaluasi hasil belajar siswa. Media audio sangat mendukung sisitem pembelajaran tuntas. Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum dikuasainya.Di lain pihak siswa yang dapat belajar dengan cepat akan bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.
Langkah-langkah dalam menyajikan media audio
- Mempersiapkan diri sebelum menyajikan
- Membangkitkan kesiapan siswa
- Mendengarkan materi audio
- Diskusi membahas materi audio
- Menindaklanjuti program sehingga siswa termotivasi
Cara untuk mengevaluasikan materi audio diberikan dengan contoh sebagai berikut:
1. Mengajukan pertanyaan yang menyangkut fakta atau interpretasi berdasarkan apa yang didengar.
2. Tugaskan siswa untuk mengindentifikasi berbagai unsur.
3. Meminta siswa agara secara kritis mengevaluasi apa yang didengar dengan mempehatikan gagasan dan pendapat.
B. Kelebihan dan Keterbatasan Media Audio
1. Kelebihan penggunaan media audio
a. Materi pelajaran sudah tetap, terpatri dan dapat direproduksi.
b. Produksi dan reproduksi sangat ekonomis dan mudah didistribusikan
c. Peralatan program audio termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media audio-visual lainnya.
d. Dengan berbagai program perekaman audio, bentuk-bentuk pengajaran terprogram dapat digunakan untuk pengajaran mandiri, memungkinkan setiap siswa belajar sesuai kecepatan masing-masing, memberikan penguatan dan pengetahuan dengan penampilan langsung.
e. Suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik latar-belakang dan efek suara.
f. Untuk bentuk program pengajaran mandiri yang canggih, sudah ada peralatan yang dapat menyelaraskan visual dengan program audio terekam dan alat yang dapat berhenti sendiri. Sehingga siswa berkesempatan untuk berinteraksi dengan program itu kemudian melanjutkan program apabila sudah siap. Perlengkapan lain yang dirancang khusus untuk komparasi audio, yang memungkinkan siswa dapat mendengar contoh penampilan, kemudian meresponnya, dan lebih lanjut membandingkan penampillannya dengan itu.
2. Keterbatasan Media Audio
a. Perlu berhati-hati apabila hanya audio yang digunakan, karena waktu yang lama tanpa memberikan rangsangan visual dapat membosankan dan akan mengganggu pengajaran dengan sendirinya.
b. Perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman induk baru dan dibuatnya copy rekaman yang baru (boros waktu dan biaya).
c. Masalah pendistribusian akan timbul bila produksi gambar diselaraskan dengan audio.
d. Pengembangan naskah audio yang baik membutuhkan ketrampilan khusus dan menyita waktu.
e. Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian, agar naskah mampu dipahami oleh siswa.
C. Jenis-jenis Media Audio
Secara teknis hal pokok dalam proses pembuatan media audio adalah mengenal peralatan audio yang akan kita pergunakan terutama peralatan yang mampu merekam suara diantaranya :
1. Phonograph (Gramaphone)
Pada 6 Desember 1877 Thomas A. Edison (1847-1931) berhasil membuat rekaman suaranya sendiri “mary had a litle lamb” yang sampai saat ini masih ada. Model pornographnya terbuat dari silinder yang dibungkus kertas alumunium dan ditoreh dengan jarum, silinder tersebut digerakkan dengan engkol secara manual, pada tahun dia mendesain mesin tersebut digerakkan oleh motor listrik. Selain Edison, pada 1887, seorang Amerika kelahiran Jerman, Emil Berliner (1851-1929) berhasil membuat alat rekam yang menggunakan cakram datar, disebut gramafon (gramafhone). Bila dibandingkan dengan media audio lain alat ini dapat dengan baik merekam macam suara misalnya : kicau burung, musik simponi namun piringan ini mudah tergores. Alat ini cocok digunakan untuk musik, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

2. Open Reel Tapes
Kelebihan program audio ini yang mengguankan pita Open reel Tecorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan menggunakan pita kaset. Hal ini dikarenakan kecepatan ORT lebih tinggi dibanding kecepatan perekam kaset, karena unsur prequency respons (tanggapan frekuensi), semakin tinggi kecepatannya, semakin tinggi pula tanggapan frekuensinya. Wilayah frekuensinya adalah dari 50- Hz sampai 20 Khz.
3. Cassete Tapes
Perekam kaset audio ini adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Berfungsi sebagai play back program dalam bentuk kaset ataupun sebagai perekam. Gantung tipe kasetnya. Adapun panjang kasetnya memiliki variai teKualitasnya mulai dari yang paling rendah, normal, FeCr, CrO2 dan metal. Umumnya program audio untuk pendidikan dibuat di atas pita kaset jenis normal.
4. Compact Disc
Sejak penemuan fonogrraf dan gramafon, inovasi secara revolusioner di dunia audio-rekam terjadi pada 1979, yakni lahirnya compact disc sebagai hasil percampuran computer dan teknologgi laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Pertama kali cakram padat ini dikembangkan untuk menyimpan audio digital pada 1982. Media ini tetap menjadi format standar dalam pemutaran radio komersial pada pertengahan tahun 2006.
5. Radio
Guglielmo Marconi 1874-1937, untuk melakukan komunikasi nirkabel pertama ditahun 1985, sinyal radio dipancarkan menggunakan gelombang pembawa. Gelombang radio merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik. Gelombang radio dengan panjang gelombang paling panjang dipantulkan oleh lapisan udara yang berada tinggi dalam atmosfer bumi (ionosfer). Dengan cara ini pesan lewat radio dapat dipantulkan sehingga mencapai jarak yang amat jauh.
6. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya, media yang dipakai adalah perekam. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar suara sendiri lewat headphone sehinga dapat dibandingkan ucapannya dengan ucapan gurunya, dan dapat diketahui jika terdapat kesalahan.
D. Penyajian bahan program media audio
1. Talkshow dan diskusi dibuat menjadi program audio dengan cara merekamnya, Berguna untuk memahami sebuah pengertian mengenai suatu konsep seperti keadilan Tuhan, zakat, dan lain-lain.
2. Drama atau sandiwara. Penggunaan drama atau sandiwara ini dapat digunakan oleh guru untuk memahamkan siswanya mengenai materi-materi seperti sejarah masuknya Islam ke Indonesia, asal mula peristiwa kurban dan lai-lain.
3. Bercerita atau menuturkan kisah. Program cerita audio ini dibuat sama seperti program drama atau sandiwara misalnya dalam mata pelajaran bahasa.
4. Model dalam artian model-model program audio dalam materi ini dapat didengar oleh siswa. Contohnya program model audio untuk mengucapkan pelajaran bahasa asing, program model audio untuk latihan pidato.
5. Musik dan lagu, lagu-lagu yang mengandung pesan-pesan pendidikan. Musik untuk mengiringi slide, musik untuk mengiringi program audio yang disebutkan di pada point 1-5 diatas.
E. Istilah-istilah dalam naskah program audio
1. Announcer : penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa program akan dimulai.
2. Narrator: bertugas untuk menyampaikan bahan-bahan yang akan didiskusikan.
3. Sound effect (FX) : suara-suara yang akan dimasukan ke dalam program untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu atau pun menunjukkan setting.






KESIMPULAN
Program audio menjadi indah dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya fantasi. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.
Menulis bahan pelajaran untuk “didengar” memerlukan ketrampilan khusus dan memiliki ukuran kualitas tertentu. Seperti : Irama, tata bahasa, struktur kalimat, kalimat aktif, iringan musik, dan keterbatasan daya kosentrasi.
Kelebihan penggunaan media audio: materi pelajaran sudah tetap, dapat direproduksi, mudah didistribusikan, dan murah.
Keterbatasan Media Audio: perlu berhati-hati menggunakannya, boros waktu dan biaya, dan membutuhkan ketrampilan khusus dan menyita waktu pembuatannya.
Jenis-jenis media audio diantaranya: Phonograph (Gramaphone), Open Reel Tapes, Cassete Tapes, Compact Disc, Radio, dan Laboratorium Bahasa.
Contoh media audio: Radio, Alat perekam pita magnetik, dan Media Proyeksi diam (stiil proyected medium










DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronal H. Pemilihan dan Pengembangan media untuk Pembelajaran. 1987. Jakarta: Rajawali.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. 1997. Jakarta: PT. Raja Grapindo.
Munadi, Yudhi .Media Pembelajaran. 2008. Ciputat : Gaung Persada.
Sadiman, Arief S. Media Pembelajaran.1986. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Sabtu, 16 Oktober 2010

The secret of Success

hukum tarik menarik sangatlah patuh.
ketika anda memikirkan sesuatu hal yg diinginkaan dan anda fokuskn smua niat anda padanya
hukum tarik menarik akan memberikan persis seperti yang anda inginkan setiap waktu
hukum ini mwujudkan hal2 yg ada dalam pikiran anda, hal2 itu akan terus bermunculan.
hukum tarik menarik tdk membedakan apa yg diinginkan ataupun yg tidak diinginkan ketika kamu bfokus kepada sesuatu, telepas dari apapun itu
sbenarnya anda sedang memanggilnya untuk hadir.
jadi teruslah berfokus pada apapun yg anda inginkan.